Materi MEMBUAT DESAIN JARINGAN LOKAL (LAN)
Agar suatu jaringan LAN atau Workgroup dapat terbentuk, selain harus memiliki komputer Server dan Workstation, juga diperlukan perangkat keras lain yang mendukung jaringan tersebut.
by
Mualtry
Gambar 2.1.
Rincian Pembelajaran Bab 2
Komponen Jaringan
Agar suatu
jaringan LAN atau Workgroup dapat terbentuk, selain harus memiliki komputer
Server dan Workstation, juga diperlukan perangkat keras lain yang mendukung
jaringan tersebut.
Selain
hardware, sistem operasi harus diinstal agar jaringan dapat berfungsi dengan
baik. Sistem
operasi yang ada antara lain Windows Server 200, Windows Server 2003, dsb.
Untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan lebih rinci di bawah ini.
Keperluan
Pembuatan Jaringan
Untuk
membuat suatu sistem jaringan diperlukan beberapa peralatan antara lain sebagai
berikut:
- Sebuah komputer file-server atau yang lebih dikenal
dengan server, sebagai pusat data.
- Komputer sebagai tempat kerja atau yang disebut dengan workstation. Jumlah dari workstation bervariasi, muulai dari satu hingga ratusan.
- NIC (Network Interface Card)
- Wireless LAN
- HUB atau Switch
- Switch Wireless
- Kabel UTP
- Kabel Telepon
- Connector RJ45 dan RJ11
- VDSL Converter
- UPS jika diperlukan
Peralatan
jaringan tersebut merupakan kebutuhan standar untuk membuat sebuah jaringan.
Apabila jaringan ingin ditingkatkan harus dilakukan penambahan beberapa
peralatan sebagai berikut:
Komputer Server
Server
adalah sistem komputer yang berjalan terus menerus di jaringan dengan tugas untuk
melayani komputer lain (workstation) dalam jaringan. Banyak server yang
memegang peranan tersebut, akan tetapi ada pula yang digunakan secara bersama
untuk tujuan lain (misalnya sebagai workstation juga).
Secara
fisik, server hampir serupa dengan lomputer pada umumnya, meski konfigurasi
hardware lebih sering dioptimisasi untuk memenuhi peranannya sebagai server.
Perbedaan antar server dan komputer pada umumnya lebih terletak pada software
yang digunakan.
Gambar 2.2.
Komputer Server
Server juga
secara sering menjadi host dalam mengontrol hardware yang akan di-share pada
workstation seperti printer (print server)
dan sistem file (file server). Proses
sharing baik untuk kontrol akses dan keamanan, serta dapat mengurangi cost
untuk duplikasi hardware (penggunaan hardware dapat optimal). Beberapa
istilah yang berhubungan dengan server adalah sebagai berikut:
Mail Server
Mail Server memiliki istilah teknis
yaitu Mail Transfer Agent (MTA). Mail server adalah suatu aplikasi pada server
yang bekerja menerima email datang dari user lokal dan meneruskannya ke user
pada domain lain, atau sebaliknya. Penjelasan lebih lanjut dari Mail
Server ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dari modul ini.
Streaming Media ServerStreaming media adalah media yang digunakan untuk menyebarkan (menyampaikan) sesuatu untuk dikonsumsi (dibaca, dilihat, atau didengarkan). Penyampaiannya menggunakan jaringan. Contoh dari streaming adalah radio dan film (televisi).
Streaming Media ServerStreaming media adalah media yang digunakan untuk menyebarkan (menyampaikan) sesuatu untuk dikonsumsi (dibaca, dilihat, atau didengarkan). Penyampaiannya menggunakan jaringan. Contoh dari streaming adalah radio dan film (televisi).
Contohnya user
dapat meminta video atau suara. Akan tetapi user tidak mempunyai kontrol penuh
terhadap dan hanya terjadi komunikasi satu arah, yang dikenal dengan Video on
Demand.
Untuk situs yang
berisikan aplikasi streaming dibutuhkan suatu server streaming untuk memproses
layanan tersebut. Contoh dari aplikasi Streaming Server adalah VLC dan Darwin
Server.
Aplikasi streaming
biasanya memiliki ekstensi *.tar.gz dan *.exe untuk diinstalasi. Masing-masing
didukung oleh sistem operasi terentu. Aplikasi streaming *.tar.gz didukung oleh
sistem operasi FreeBSD 5.2, Fedore 10.0, dan Red Hat, dalam proses instalasi.
Sementara itu, sistem operasi Windows 2000 dan Windows XP mendukung instalasi
aplikasi streaming berekstensi *.exe.
Web Server
Ada dua buah pengertian mengenai web server, sebagai berikut:
Proxy Server
Database Server
Web Server
Ada dua buah pengertian mengenai web server, sebagai berikut:
- Sebuah komputer yang bertanggung jawab untuk menerima request HTTP dari clients dan menyediakan Web Pages serta objek-objek yang berkaitan dengannya.
- Sebuah program komputer yang berfungsi seperti yang telah dijelaskan pada point pertama.
Penjelasan lebih lanjut
dari FTP Server ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dari modul ini.
Penjelasan lebih
lanjut dari Proxy Server ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dari modul
ini.
Sebuah database
server adalah program komputer yang menyediakan layanan basis data untuk
program komputer atau komputer lain. Basis data kadang diperlukan untuk sebuah
aplikasi client-server. DBMS (Database Management System) sering menyediakan
jasa basis data pada model client-server untuk akses basis data.
Saat ini,
banyak vendor-vendor yang menyediakan jasa pembuatan server khusus yang dapat
memenuhi kebutuhan user dan mudah dalam dalam perawatan serta penambahan
hardware baru. Vendor-vendor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Komponen Jaringan- ACER
- DELL
- EXTRON
- HP
- IBM
Di bawah
ini akan dijelaskan lebih rinci beberapa komponen jaringan yang telah
disebutkan di atas.
Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card (NIC)
NIC adalah kartu
jaringanyang berupa papan elektronik yang akan dipasang pada setiap komputer
yang terhubung pada jaringan. Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari kartu jaringan seperti
tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya.
Dengan perkembangan
PC dan mainboard, maka tipe solt dan expansion slot pun bermacam-macam. Akan
tetapi pada modul ini cukup dibahas mengenai ISA dan PCI. Ketika membeli
komputer (khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang kosong
dapat digunakan untuk melakukan pemasangan kartu tambahan (mis: kartu suara,
modem internal, atau kartu jaringan). Untuk membedakan slot ISA dan PCI tidak
begitu sulit. Jika casing komputer dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam,
sedangkan PCI berwarna putih. Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah
slot AGP.
Untuk protokol
jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan seperti Ethernet,
Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Jenis Ethernet atau Fast Ethernet sering digunakan.
10Base2
10Base2 dikenal dengan thin ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thin atau disebut dengan cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus.
10Base2
10Base2 dikenal dengan thin ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thin atau disebut dengan cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus.
Gambar 2.4.
Ethernet 10Base2
10Base
510Base5 dikenal dengan thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick. Topologi yang digunakan juga sama dengan 10Base2, yakni topologi bus.
10Base
510Base5 dikenal dengan thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick. Topologi yang digunakan juga sama dengan 10Base2, yakni topologi bus.
Gambar 2.5.
Ethernet 10Base5
10BaseF
10BaseF menggunakan serat optik. 10BaseF jarang digunakan karena biaya yang mahal dan pemasangannya yang sulit. Biasanya, jenis ini digunakan untuk penghubung (link) antarsegmen. Hal ini disebabkan kemampuan jaraknya yang dapat mencapai hingga 200 meter. Spesifikasi dari 10BaseF identik dengan 10BaseT.
10BaseF
10BaseF menggunakan serat optik. 10BaseF jarang digunakan karena biaya yang mahal dan pemasangannya yang sulit. Biasanya, jenis ini digunakan untuk penghubung (link) antarsegmen. Hal ini disebabkan kemampuan jaraknya yang dapat mencapai hingga 200 meter. Spesifikasi dari 10BaseF identik dengan 10BaseT.
Gambar 2.6.
Ethernet 10BaseF
100BaseT
100BaseT
100BaseT disebut
sebagai fast ethernet atau 100BaseX. Ethernet ini memiliki kecepatan 100Mbps.
Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang digunakan.
- 100BaseT4 memakai kabel UTP kategori 3, 4, atau 5. Kabel yang digunakan ada 4 buah
- 100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang
- 100BaseFX, menggunakan kabel serat optik
Pada 100BaseT yang
menggunakan kabel koaksial, maksimum total panjang kabel yang menggunakan hub
Class II yaitu 205 meter dengan 100 meter panjang segmen dan 5 meter adalah
panjang kabel untuk menghubungkan hub ke hub. Sementara itu untuk 100BaseFX
dengan menggunakan 2 repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang dengan serat
optik dapat mencapai 2000 meter.
100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN bukan ethernet murni karena metode akses medianya berdasarkan demand priority. 100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem frame ethernet atau frame token ring.
100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN bukan ethernet murni karena metode akses medianya berdasarkan demand priority. 100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem frame ethernet atau frame token ring.
Kabel yang
digunakan adalah UTP kategori 3 atau 5. TIdak seperti ethernet biasa yang
menggunakan kabel UTP panjang maksimum segmennta 100 meter, pada 100VG-AnyLAN
jika yang dipakai adalah UTP kategori 5 maka panjang maksimum segmennya bisa
sampai 150 meter, sedangkan yang memakai kabel serat optik panjang maksimum
segmennya 2000 meter.
Hub Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Hub Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Gambar 2.7.
Hub
Penggunaan hub
dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Sedangkan dari
segi pengelolaannya, HUB dibagi menjadi dua jenis, sebagai berikut:
Hub manageableHub jenis ini bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya.
Hub manageableHub jenis ini bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya.
Hub non-managableHub jenis ini
pengelolaannya dilakukan secara manual.
Hub hanya
memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap
user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan
yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10
unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan,
maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1
Mbps.
Repeater
Repeater
Repeater hampir
sama seperti Hub. Repeater menggunakan topologi bus, yang bekerja memperkuat
sinyal agar lalu lintas data dari workstation (client) ke server atau
sebaliknya lebih cepat jika jaraknya semakin jauh. Dengan repeater ini,
jaringan dan sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang digunakan adalah
jenis koaksial.
Gambar 2.8.
Repeater
Bridge (jembatan)
Bridge (jembatan)
Bridge, sesuai
dengan namanya, berfungsi menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah, untuk
jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya
memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima sebuah paket,
bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, maka paket
akan ditolak. Bridge juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar
dari suatu segmen.
SwitchSwitch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:
Cut throughKelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Store and forwardSwitch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan untuknya memerlukan waktu.
SwitchSwitch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:
Cut throughKelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Store and forwardSwitch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan
menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10
Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub.
Gambar 2.9.
Switch
VDSL
VDSL
Very high-bit-rate
Digital Subscriber Line port merupakan alat yang berguna sebagai converter dari
label UTP ke kabel telepon. VDSL biasanya digunakan untuk menghubungkan
jaringan LAN yang jaraknya kurang dari 500 meter. Untuk menggunakannya harus
sepasang, satu dipasang di Switch atau Hub yang berhubungan dengan server.
Sedangkan yang satu lagi, dipasang di Switch atau Hub yang berhubungan dengan
client.
WirelessAda bermacam-macam merk dan jenis dari wireless. Beberapa notebook sudah memasang wireless secara otomatis. Untuk memanfaatkan wireless yang sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan, user harus memiliki Hub atau Switch yang ada fasilitas wirelessnya.
RouterCara kerja router mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya.
Kabel jaringanKabel jaringan yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain adalah UTP (unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik. Sesuai dengan perkembangan Hub, penggunaan kabel UTP lebih sering dipilih. Hal ini dikarenakan harganya yang tidak mahal dan kemampuannya yang dapat diandalkan.
Twisted Pair Cable (UTP)Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
WirelessAda bermacam-macam merk dan jenis dari wireless. Beberapa notebook sudah memasang wireless secara otomatis. Untuk memanfaatkan wireless yang sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan, user harus memiliki Hub atau Switch yang ada fasilitas wirelessnya.
RouterCara kerja router mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya.
Kabel jaringanKabel jaringan yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain adalah UTP (unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik. Sesuai dengan perkembangan Hub, penggunaan kabel UTP lebih sering dipilih. Hal ini dikarenakan harganya yang tidak mahal dan kemampuannya yang dapat diandalkan.
Twisted Pair Cable (UTP)Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
Gambar
2.10. Konektor RJ-45
UTP cocok untuk
jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP, jaringan
disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini
umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini dikarenakan
Hub memiliki kemampuan dara error correction yang akan meningkatkan kecepatan
transmisi.
Ada beberapa
kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis
kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk
menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch.
Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke
Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang
masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun
demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel
straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3,
dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah
kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
Gambar
2.11. Kabel UTP
Kabel koaksialMedia ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi broadband. Ada dua buah jenis kabel koaksial, sebagai berikut:
a. Thick CoaxialKabel koaksialMedia ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi broadband. Ada dua buah jenis kabel koaksial, sebagai berikut:
Kabel jenis ini
digunakan untuk kabel pada instalasi Ethernet antar gedung. Kabel ini dapat
menjangkau jarak 500 m bahkan sampai 2500 m dengan memasang repeater.
Kabel jenis ini
cocok untuk jaringan rumah atau kantor. Kabel ini mirip seperti kabel antenna
TV, harganya tidak mahal, dan mudah dipasangnya. Untuk memasangnya, kabel ini
menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini, untuk melakukan sambungan ke
masing-masing komputer menggunakan konektor T.
Serat OptikJaringan yang menggunakan F/O biasanya digunakan pada perusahaan besar. Hal ini disebabkan karena mahal dan pemasangannya sulit. Akan tetapi, jaringan dengan media ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi ( sekitar 100 Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan. Pembahasan mengenai serat optik ini akan dibahas secara lebih rinci pada bagian selanjutnya.
Kabel TeleponKabel telepon adalah media yang digunakan untuk LAN beberapa tahun terakhir. Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Kabel telepon yang digunakan untuk diluar gedung ini biasanya dilengkapi dengan 3 kawat, dimana 2 kawat digunakan untuk penghubung data, sementara yang satu lagi digunakan untuk mencegah agar kawat-kawat tidak putus jika dibentang. Konektor untuk kabel telepon adalah RJ-11
Serat OptikJaringan yang menggunakan F/O biasanya digunakan pada perusahaan besar. Hal ini disebabkan karena mahal dan pemasangannya sulit. Akan tetapi, jaringan dengan media ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi ( sekitar 100 Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan. Pembahasan mengenai serat optik ini akan dibahas secara lebih rinci pada bagian selanjutnya.
Kabel TeleponKabel telepon adalah media yang digunakan untuk LAN beberapa tahun terakhir. Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Kabel telepon yang digunakan untuk diluar gedung ini biasanya dilengkapi dengan 3 kawat, dimana 2 kawat digunakan untuk penghubung data, sementara yang satu lagi digunakan untuk mencegah agar kawat-kawat tidak putus jika dibentang. Konektor untuk kabel telepon adalah RJ-11
Pada bagian
sebelumnya, telah disinggung mengenai beberapa jenis kabel jaringan. Pada
bagian ini akan dibahas cara memilih jenis kabel.
Biasanya,
kabel yang sudah tertanam tidak akan diangkat atau dipindahkan selain dalam
keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah perencanaan untuk
menentukan jenis kabel yang akan digunakan. Suatu kendala akan terjadi, jika
terjadi kesalahan dalam pemilihan kabel.
Apabila
akan membangun suatu jaringan, tentukan jenis dan kualitas kabel yang baik
sehingga dapat membuat jaringan berjalan dengan baik hingga 10 tahun atau
lebih. Selain jenis, masalah kecepatan dan jarak akses data perlu
diperhitungkan.
Di bawah
ini adalah beberapa jenis kabel jaringan, kecepatan, jarak, dan konektor yang
digunakan.
Tabel 2.1 : Kabel Jaringan berdasarkan kecepetan, jarak,
dan konektor
Tipe
|
Kecepatan
|
Jarak
|
Konektor
|
UTP
Kategori
5
|
10 Mbps
|
± 300
kaki
|
RJ45
|
Kabel
koaksial
|
10 Mbps
|
± 2500
kaki
|
BNC
Connector
|
Kabel
Telepon
|
Konverter
RJ11
|
||
Wireless
|
lebih
dari 10 Mbps
|
Tergantung
jenis dan merek
|
|
Serat
Optik
|
100 Mbps
|
± 3 mil
|
ST
(spring loaded twist)
|
Topologi Jaringan
Setelah kita mengetahui
komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah selanjutnya adalah
merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan
yang akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang (star),
lingkaran (ring), dan sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi
jaringan.
Secara
fisik, topologi jaringan dapat berupa topologi bus, ring, star ataupun
campuran.
Jaringan
dengan topologi ini disebut juga dengan linear bus karena dihubungkan hanya
melalui satu kabel yang linier. Kabel yang umum digunakan adalah kabel
koaksial. Pada awal dan akhir kabel digunakan terminator.
Contoh:
Jaringan yang menggunakan kartu penghubung jaringan ethernet 10Base2
Gambar
2.12. Topologi Bus
Jaringan
dengan teknologi ini berbentuk seperti bintang. Hubungan antar node diperantari
dengan menggunakan hub atau concentrator. Tiap node dihubungkan dengan kabel ke
hub.
Contoh:
Jaringan yang memakai ethernet 10BaseT, membangun jaringan dengan menggunakan
manageable switch.
Gambar
2.13. Topologi Star
Pada
topologi ini setiap node saling berhubungan dengan node lainnya sehingga
membentuk ring.
Contoh: Jaringan yang menggunakan FDDL
Gambar
2.14. Topologi Ring
Topologi
tree ini merupakan gabungan dari kombinasi tiga topologi yang ada. Beberapa
pihak juga menyebut dengan topologi mesh.
Gambar
2.15. Topologi Tree
Secara
logik, jaringan dibedakan atas bagaimana data dilewatkan melalui jaringan. Ada
dua buah topologi logik, yakni:
Bus
Bus
Sistem ini
menggunakan metode broadcast ke jaringan untuk komunikasi data dari node ke
node. Tiap node akan menerima broadcast ini dan aakn diabaikan jika memang
bukan tujuannya.
RingSistem ini menggunakan metode token-passing dimana data yang dikirim akan berputar dari node ke node sampai node tujuan ditemukan.
RingSistem ini menggunakan metode token-passing dimana data yang dikirim akan berputar dari node ke node sampai node tujuan ditemukan.
Pada saat
pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil
tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan
antara lain adalah sebagai berikut:
- Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan organisasi
- Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem
- Lingkungan, mis: listrik, adakah faktor lingkungan yang berpengaruh
- Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
- Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
Tabel di
bawah ini menunjukkan keuntungan dan kerugian dari masing-masing topologi.
Tabel 2.2 : Keuntungan dan Kerugian Topologi Jaringan
Topologi
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
BUS
|
Hemat
Kabel
Layout
kabel sederhana
Mudah
dikembangkan
Tidak
butuh kendali pusat
Mudah
untuk menambah maupun mengurangi terminal
|
Deteksi
dan isolasi kesalahan sangat kecil.
Kepadatan
lalu lintas tinggi.
Keamanan
data kurang terjamin
Kecepatan
akan menurun bila pemakai bertambah
Diperlukan
repeater untuk jarak jauh.
|
RING
|
Hemat
kabel
Dapat
melayani lalu lintas datayang padat
|
Peka
kesalahan
Pengembangan
jaringan lebih kaku.
Kerusakan
pada termina dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
Lambat,
karena pengiriman menunggu giliran token
|
STAR
|
Fleksibel
karena pemasangan kabel mudah
Penambahan
atau pengurangan terminal mudah
Kontrol
terpusat sehingga memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan dalam pengelolaan
jaringan
|
Boros kabel
Kontrol
terpusat (Hub) jadi elemen kritis.
|
Perangkat Lunak
Operasi
sistem yang digunakan dalam jaringan bermacam-macam. Yang paling populer adalah
Linux dan Microsoft Windows. Dalam modul ini, perangkat lunak yang digunakan
lebih dititiberatkan kepada Microsoft Windows.
Jika ingin membuat sebuah
jaringan Workgroup, dapat menggunakan sistem operasi Windows 95, Windows 98,
atau Windows ME. Untuk lebih baiknya, direkomendasikan untuk menggunakan sistem
operasi Windows XP atau Windows 2000 Server. Untuk sistem operasi server. Lebih
baik lagi jika menggunakan Microsoft Windows Server 2003. Dengan sistem operasi
tersebut, seseorang telah dapat merancang jaringan LAN.
Realtime
Artinya adalah
sistem operasi harus mendukung aplikasi yang realtime.
SecurityArtinya adalah sistem operasi harus memiliki fitur keamanan untuk mencegah penyerangan atau penyalahgunaan pihak luar.
ReliabilitasSecurityArtinya adalah sistem operasi harus memiliki fitur keamanan untuk mencegah penyerangan atau penyalahgunaan pihak luar.
Artinya adalah
sistem operasi harus dapat beroperasi 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari
setahun tanpa gangguan.
Skalabilitas
Artinya adalah,
jika diperlukan penambahan kemampuan maka sistem operasi harus mampu melakukan
upgrade hardware seperti prosesor, memori, hard disk.
Meski
Microsoft Windows unggul dalam GUI (grafis), akan tetapi ada beberpa kelemahan
sistem operasi server ini, antara lain sebagai berikut:
- Implementasi untuk sistem keamanan masih sangat rendah, sehingga rentan terkena serangan dari luar
- Lisensi Microsoft sangat mahal dan akan bertambah mahal jika ada penambahan node.
- API Windows selalu bertambah di setiap versinya, setiap ada perubahan pada API-nya menyebabkan beberapa aplikasi tidak berjalan.
Sedangkan
Linux memiliki beberapa kelebihan untuk dijadikan sistem operasi server, antara
lain sebagai berikut:
- Linux memiliki lisensi gratis
- Dukungan vendor aplikasi terhadap linux semakin meningkat
- Linux bersifat portabel, dapat berjalan di semua platform komputasi yang ada
- Linux relatif lebih aman dan stabil karena didukung adanya komunitas open source untuk hal ini.
Perancangan LAN
Contoh
dalam merancang sebuah LAN, diambil dari Jaringan UI Terpadu (JUITA)
Gambar
2.16. Contoh Rancangan LAN
Seperti
dapat terlihat pada gambar sebelumnya, jaringan JUITA menggunakan beberapa
topologi jaringan. Sebagai backbone (jaringan utama), dibangun pada FDDI Ring
100Mbps. Untuk menghubungkan ke client, ada mesin ES/1 yang digunakan untuk
router. Kondisi di lapangan tidak memungkinkan semua mesin ES/1 terhubung langsung
ke FDDI Ring. Untuk itu mesin ES/1 yang tidak terhubung dengan backbone
menggunakan mesin ES/1 lainnya untuk melakukan penghubungan ke backbone.
Dari
masing-masing mesin ES/1 kemudian dihubungkan dengan menerapkan topologi star
ke masing-masing gedung. Sementara itu sambungan masing-masing topologi star
ini menggunakan topologi linear bus.
Dengan
memanfaatkan kabel FiberOptik sebagai sarana koneksi, dari mesin ES/1 ditarik
beberapa buah kabel. Dari kabel-kabel tersebut, ada yang berfungsi untuk kabel
utama, namun ada juga yang digunakan untuk kabel cadangan. Kabel-kabel tersebut
kemudian dihubungkan ke hub utama (menggunakan converter serat optik). Dari hub
utama, untuk menghubungkan dengan gedung lain (yang melewati outdoor space),
digunakanlah kabel serat optik. Jadi hubungan dari mesin ES/1 ke hub ke gedung
lain melalui adapter di main hub. Jika masih ada gedung lain, maka digunakan
serat optik dengan sumber koneksi dari gedung terdekat.
Dari masing-masing Hub utama, dihubungkan dengan hub
lainnya menggunakan topologi star. Alasan utama dalam pemilihan serat optik
untuk ruangan luar adalah untuk mengurangi akibat dari serangan petir. Hal ini
dikarenakan wilayah UI Depok sangatlah rawan terhadap serangan petir.
Dari contoh
di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam membuat perancangan jaringan
LAN (mis: diagram jalur pengkabelan), harus disesuaikan dengan beberapa faktor
seperti kondisi fisik user (perusahaan)
seperti lokasi user dalam lingkungan kerja dan kondisi ruangan perusahaan.
Persiapan
yang dimaksudkan di sini adalah menyiapkan dan menyediakan semua hal yang
dibutuhkan untuk instalasi, termasuk pengaturan ruangan untuk komputer client
dan penempatannya.
Prosedur Instalasi
Persiapan
yang baik meliputi dua buah prosedur, sebagai berikut:
- Konstruksi
- Elektris
Beberapa
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemasangan jaringan adalah sebagai
berikut:
- Obeng belimbing dan obeng minus
- Obeng belimbing bermagnet
- Test pen
- Tang pemotong
- Pinset
- Tang penjepit (clipper atau crampper)
- Solder listrik + timah jika diperlukan
- Multi tester
- Kapas bertangkai (cotton bud)
- Tester untuk mengetahui konetisitas kabel UTP jika ada.
Kabel yang
belum dipasang (baik dengan konektor maupun tidak) akan lebih baik jika telah
diberi label sebelumnya. Hal ini akan memudahkan orang yang masih awam terhadap
jaringan untuk memilih kabel sendiri dengan tepat jika dibutuhkan. Selain itu,
pelabelan dapat mempercepat pemilihan kabel dalam jumlah yang besar (tidak
perlu repot meneliti satu per satu).
Sebelum dilakukan
instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi
berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi
hal-hal berikut:
Tim Instalasi- Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
- Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
- Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
- Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
- Menguji konektivitas semua node dalam jaringan
Tim
instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu
jaringan LAN. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan,
melainkan memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
- Memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan
- Sehat secara fisik, dalam artian tidak memiliki catat fisik yang tidak dapat memenuhi persyaratan dalam proses instalasi jaringan.
- Sehat secara mental dan jiwa.
Dalam
menentukan jumlah anggota tim yang efisien sesuai dalam melakukan instalasi
jaringan harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:
- Luas lokasi instalasi
- Kapasitas user jaringan yang diperlukan
- Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
Sebelum
melakukan instalasi, ada beberapa hal yang harus dilakukan tim instalasi.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
Penempatan Server- Menjaga konsentrasi pada saat instalasi dengan makan makanan yang cukup
- Menggunakan perlengkapan pelindung badan
- Memeriksa daya guna alat-alat konstruksi dengan seksama.
Ruangan
yang digunakan untuk menyimpan atau menempatkan server sebaiknya dipasangi
pendingin udara (AC). Selain itu, server sebaiknya diletakkan di tempat yang
aman, dan tidak mudah dijangkau oleh orang yang tidak memiliki hak atau
mengerti tentang jaringan.
Switch atau
Hub sebaiknya diletakkan dekat Server, bahkan jika mungkin dibuatkan rak agar
rapi. Modem harus disimpan berdekatan dengan server dan jalur telepon.
Berikut ini
adalah komponen yang harus berada di ruangan server:
Penempatan Workstation- Komputer Server
- Switch atau Hub
- Modem ADSL atau Modem DialUp
- Jalur Telepon
- Komputer untuk memantau aktivitas jaringan
- Printer
- Scanner jika diperlukan
Pengaturan
komputer yang digunakan sebagai workstation atau client tidak terlalu ketat
seperti halnya penempatan server. Komputer workstation dapat diletakkan sesuai
dengan kebutuhannya.
Pengkabelan
Sebelum
melakukan instalasi atau pemasangan kabel, dilakukan pemeriksaan terhadap kabel
yang akan dipasang. Pemeriksaan ini dilakukan baik untuk kabel urus maupun
kabel UTP. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kabel yang tidak dapat digunakan
(mis: karena isinya terputus).
Setelah
kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel
sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi
suatu kerusakan.
Setelah
komputer diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah
menarik kabel, memasang kartu jaringan, memasang konektor RJ45, dan sebagainya.
Untuk
memasang kabel, harus berangkat dari ruangan server. Dengan kata lain, semua
ujung kabel diratakan di ruangan server dekat dengan Hub. Misalkan memasang dan
menarik kabel untuk 20 unit PC dan sisanya untuk server dan workstation di
ruangan server. Tarik satu per satu kabel dan sesuaikan dengan keinginan,
dengan perincian sebagai berikut:
Pemasangan Konektor
Seseorang
yang ingin memasang konektor harus mengetahui susunan kabel yang akan dipasang.
Asal sama ujung ke ujung bisa saja, akan tetapi cara ini tidak tepat. Harus
diperhatikan warna-warnanya. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut
ini:
- Potong kabel UTP dan kupas bagian luarnya dengan menggunakan tang pemotong.
- Susun urutan warna sesuai dengan ketentuan berikut.
Untuk kabel straight through, maka posisi warnanya untuk
satu konektor ke konektor lain
ditampilkan pada tabel berikut:
Putih
Orange
|
Putih
Orange
|
|
Orange
|
Orange
|
|
Putih
Hijau
|
Putih
Hijau
|
|
Biru
|
Biru
|
|
Putih
Biru
|
Putih
Biru
|
|
Hijau
|
Hijau
|
|
Putih
Coklat
|
Putih
Coklat
|
|
Coklat
|
Coklat
|
Untuk kabel cross, maka posisi warnanya untuk satu
konektor ke konektor lain ditampilkan
pada tabel berikut:
Putih
Orange
|
Putih
Hijau
|
|
Orange
|
Hijau
|
|
Putih
Hijau
|
Putih
Orange
|
|
Biru
|
Biru
|
|
Putih
Biru
|
Putih
Biru
|
|
Hijau
|
Orange
|
|
Putih
Coklat
|
Putih
Coklat
|
|
Coklat
|
Coklat
|
- Siapkan konektor RJ-45 dan masukkan kabel. Setiap ujung konektor posisinya harus sama. Selain itu, bagian luar atau pembungkus kabel harus tejenpit agar kokoh dan tidak goyang.
- Setelah kabel masuk dan rata sampai ujung konektor, masukkan konektor dan jepit dengan tang clipper.
- Lakukan dengan hati-hati agar tidak ada konektor yang meleset.
- Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel. Ingat ketentuan warnanya.
Gambar
2.17. Pemasangan Konektor
Pada modul
ini akan dicontohkan pemasangan kartu jaringan ke dalam salah satu soket PCI di
komputer. Ikuti langkah-langkah berikut:
- Buka casing komputer, baik untuk Server maupun untuk workstation
- Setelah casing terbuka, pasang (tancapkan) kartu jaringan ke soket atau slot PCI di komputer.
- Pasang mur di bagian atas sehingga kartu jaringan kokoh dan tidak goyang.
- Setelah selesai tutup casing dan rapikan letak komputer yang sudah dipasang kartu jaringan
- Tancapkan kabel yang telah dipasang konektor RJ45 ke port di Hub dan di komputer.
Dalam
membangun jaringan ini sebaiknya melibatkan ahli teknik atau bangunan.
Perhatikan pula fakotr petir di lingkungan tersebut, Dan sebaiknya memasang
grounding di komputer server.
Memasang
VDSL pada dasarnya sama seperti memasang Hub atau Switch, sehingga tidak begitu
sulit. Akan tetapi dalam memasang VDSL diperlukan dua jenis kabel, yakni kabel
telepon (RJ11) dan kabel UTP (RJ45).
Ikuti
langkah-langkah berikut untuk memasang VDSL master maupun client.
- Pastikan ruang server telah ada. Hal ini disebabkan semua VDSL harus dipasang di ruangan pusat.
- Pasang kabel telepon yang menghubungkan 2 gedung atau lebih
- Setelah kabel terpasang, pastikan master VDSL dipasang di ruang Server sedangkan yang satunya lagi dipasang di ruang Client atau Workstation yang ada di gedung lain.
- Pasang kabel telepon dari port yang tersedia. Gunakan konektor RJ11 atau dapat pula menggunakan kabel yang biasanya digunakan untuk telepon, baik untuk master VDSL maupun Client.
- Pasang konektor UTP. Baik pada master VDSL, mapun pada client
- Tancapkan kabel telepon ke port line pada master VDSL.
- Tancapkan kabel UTP yang sudah dibuat pada master VDSL, dan satunya lagi tancapkan pada Hub atau Switch.
- Lakukan hal yang sama untuk VDSL client.
- Tancapkan kabel power pada port yang tersedia, baik untuk master VDSL, mapun untuk client.
Jika
dilihat dari penjelasan yang telah diberikan sebelumnya, VDSL harus sepasang
dan tidak dapat berdiri sendir (master VDSL dan client). Keduanya dihubungkan
dengan kabel telepon. Sementara itu master VDSL dihubungkan ke Sitwch utama,
dan VDSL client dihubungkan ke switch untuk didistribusikan ke komputer yang
akan dihubungkan dalam jaringan.
Tahapan
selanjutnya adalah melakukan pengaturan VDSL. Biasanya terdapat CD instalasi
yang harus dilakukan pada komputer sever maupun komputer client. Ikuti
tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
Tags
Mualtry
Blog pribadi tempat belajar jaringan dan automation system, diharapkan agar bisa saling berdiskusi terhadap suatu masalah agar dapat saling membantu
Malu bertanya sesat di jalan, kepo itu perlu baik untuk diri sendiri maupun orang lain
Comments